Budidaya Dan Perawatan Tanaman Perkebunan Kakao


  Dalam dunia pertanian,tanaman kakao / coklat ini sudah tidak asing lagi bagi para petani kakao di distrik Prafi dalam merawat tanaman tersebut,namun adakalanya dari beberapa cara merawat tanaman kakao ini kita masih belum bisa menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang kita harapkan. Nah disini kita akan coba bersama-sama mengupas permasalahan dari tanaman kakao tersebut.
   Dari hasil survey di luar Manokwari (Lampung), tanaman kakao ini mampu berproduksi antara 17-20 ton basah perhektar perbulan pada tahun 2010-an,wowww... sangat luar biasa. Sedangkan untuk distrik Prafi-Manokwari maximal 300kg kering perbulan perhektarnya,sungguh nilai nominal yang sangat jauh berbeda tentunya. Lalu apa yang membuat perbedaan pendapatan dari hasil panen tersebut...??? Tentu ada beberapa hal / cara yang mungkin belum di ketahui oleh kebanyakan para petani kakao di Indonesia dan khususnya distrik Prafi-Manokwari.
   Ada 4 hal pokok yang di lakukan oleh para petani kakao di Lampung yang dapat di terapkan oleh semua petani kakao adalah sebagai berikut : 
  • 1. Pelindung tanaman kakao
    Pelindung tanaman kakao ini cukup penting perannya dalam meningkatkan produksi kakao di distrik Prafi-Manokwari,mengingat tanaman kakao ini baru bisa stabil tumbuhnya jika berada di suhu antara 8°C - 30°C,maka para petani kakao di himbau untuk menanam tanaman pelindung, minimal dengan jarak 15m X 20m. Lalu tanaman pelindung jenis apa yang cocok untuk tanaman kakao ini...??? Tanaman PETE,sangat cocok untuk di jadikan tanaman pelindung para petani kakao. Selain buahnya yang dapat menambah penghasilan,tanaman yang satu ini bisa menggugurkan daunnya dan kemudian bersemi kembali,jadi tanaman kakao tidak terus menerus terlindungi oleh tanaman pelindung,adakalanya tanaman kakao kita dapat tersinari oleh matahari secara full / keseluruhan. Selain daripada itu, daun PETE yang berguguran tersebut dapat menjadi pupuk alami setelah menjadi humus di tanah.
  • 2. Pemangkasan tanaman kakao
    Pemangkasan ini terdengar sepele,namun jika pemangkasan ini tidak di lakukan dengan benar / asal mangkas, maka hasil dari produksi tanaman kakao tersebut justru akan mengalami penurunan dari bulan ke bulan berikutnya. Terlebih lagi,jika terlalu rimbun,maka akan timbul parasit seperti lumut,benalu dll yang melekat di batang tanaman kakao.
Adapun beberapa cara pemangkasan yang di lakukan oleh para petani Kakao di Lampung adalah sebagai berikut : 

PERTAMA, Pangkaslah dahan-dahan yang terlihat bertumpuk dan tidak berproduksi lagi,untuk dahan yang menjulur ke samping, sisakan untuk 4 mata angin dengan tujuan agar ada hubungan antara 1 pohon kakao dengan pohon kakao yang berada di sebelahnya.

KEDUA, Peliharalah 1 tunas kakao di setiap tanaman kakao yang menjulur lurus ke atas,dengan tujuan,agar tanaman kakao ini tinggi hingga kurang lebihnya 8meter. Di setiap ketinggian 2 meter, peliharalah cabang kakao yang menjulur ke samping untuk 4 arah mata angin dengan tujuan yang sama,yaitu agar ada hubungan antara 1 tanaman kakao dengan tanaman kakao yang berada di sebelahnya.

KETIGA, Dari kedua hal yang sangat penting diatas,maka tidak kalah pentingnya yaitu sinar matahari sebagai pengolah makanan tanaman kakao dengan proses fotosintesisnya. Maka dari itu,pemangkasan dan pemeliharaan tunas jangan sampai menghalangi sinar matahari yang akan menyinari tanah,batang dan daun. Sebab,jika tanah kurang terkena sinar matahari,maka produksi tanaman kakao akan kurang sempurna akibat penyerapan unsur hara oleh daun berkurang. Kurang lebihnya 20% tanah terkena sinar matahari.
  • 3. Pemupukkan tanaman kakao
    Untuk pemupukkan tanaman kakao ini bisa kita pupuk dengan pupuk kandang dan di campur dengan pupuk urea/KCL,maka hasilnyapun akan lebih produktif di banding jika anda tidak memberikan pupuk sama sekali. Untuk Pupuk kandang itu sendiri mudah di jumpai di distrik Prafi-Manokwari. Pemupukkan tanaman kakao ini akan lebih efektif jika di lakukan dengan benar,lalu bagaimana cara yang benar untuk pemupukkan tanaman kakao ini...???
   Salah satunya adalah dengan memasukkan pupuk kandang tersebut ke dalam tanah di 4 mata angin pada tiap-tiap tanaman kakao dan hal ini cukup di lakukan untuk 1 tahun 1 kali saja. Untuk meletakkan pupuk kandang di dalam tanah,Kita bisa menggunakan bor tanah dengan diameter 3inch-4inch dengan kedalaman pengeboran antara 30cm-40cm dan jarak dari tanaman kakao antara 50cm-60cm.
  • 4. Pengendali hama
    Untuk pengendali hama pada tanaman kakao ini,para petani kakao di distrik Prafi-Manokwari masih lebih banyak menggunakan pestisida,namun hasilnya masih cukup mengecewakan,mengapa...???
Seperti yang kita ketahui,bahwa pestisida hanya mampu untuk jenis-jenis serangga seperti kupu-kupu,ulat,semut dll,namun untuk jenis tikus tentunya tidak berpengaruh,karena di distrik Prafi-Manokwari ini,serangga yang paling menurunkan hasil para petani kakao adalah tikus. Yang mana tikus ini akan melubangi buah kakao,sehingga buah kakao tersebut bijinya berjatuhan dan membusuk. Untuk mengatasi hal ini,ada baiknya kita mengambil pengalaman dari para petani kakao di Lampung,yaitu dengan memelihara semut hitam,namun untuk di distrik Prafi-Manokwari saya belum pernah menjumpai jenis semut yang satu ini,tapi bisa kita ganti semut hitam tersebut dengan jenis semut serupa yang ada di distrik Prafi-Manokwari yaitu semut merah (angkrang).
    Semut merah ini memiliki ukuran,bentuk tubuh dan air kencing yang sama dengan semut hitam. Jadi,selama tanaman kakao ini di penuhi dengan semut merah,maka hama tikus,ulat,kupu-kupu dll tidak akan ada lagi di tanaman kakao kita.

Keuntungan memelihara semut merah di tanaman kakao. 

    Beberapa hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari memelihara semut merah adalah tidak jauh dari keuntungan memelihara semut hitam oleh para petani kakao di Lampung. Adapun keuntungan-keuntungannya adalah sebagai berikut :

A. Mengusir hama yang tidak menguntungkan seperti Tikus,Ulat,Kupu-Kupu dll.
B. Membantu penyerbukkan bunga tanaman kakao.
C. Tidak di perlukan lagi obat-obatan pestisida untuk menekan hama pada tanaman kakao.

Lalu apa yang harus kita lakukan,agar semut merah ini betah untuk tinggal dan berkembangbiak di tanaman kakao...???

   Ya...untuk jawaban yang satu ini tentu anda memiliki pendapat sendiri-sendiri ya? 
Berdasarkan pengalaman demi pengalaman,maka kita harus tahu dulu habitat dan pola hidup dari semut merah ini. Dan ALL hasilnya ternyata cukup mudah,antara lain :
  1. Biarkan daun-daun tanaman kakao tersebut berserakan di bawah tanaman kakao,hal ini untuk perkembangbiakkan semut merah itu sendiri.
  2. Dengan pemangkasan yang benar seperti yang telah di jelaskan di atas,maka semut merah ini dapat berjalan dari 1 tanaman kakao ke tanaman kakao yang lainnya tanpa harus turun ke tanah terlebih dahulu,jadi semut merah ini tidak terisolasi di 1 tanaman kakao saja. Hal ini dapat mempercepat perkembangbiakkan semut merah itu sendiri.
  3. Jangan menggunakkan obat-obatan pestisida untuk kepentingan apapun,karena hal ini dapat membuat semut merah terganggu dalam perkembangbiakkannya.

Hal pertama yang harus di lakukan untuk menempatkan semut merah di tanaman kakao ini adalah : 
" Pastikan bahwa hama lain sudah berkurang"

Bagaimana cara memastikannya...???

Semprot tanaman kakao anda dengan pestisida,hal ini di maksudkan agar semut merah memiliki populasi terbesar di tanaman kakao anda,sehingga hama lain akan sulit untuk berkembangbiak.
Demikian ulasan tentang tanaman kakao ,semoga bermanfaat untuk semua petani kakao di Indonesia


Mari bersatu memajukan perekonomian bangsa dan NKRI dari sektor perkebunan, terutama perkebunan Kakao. WE CAN YOU CAN !!! 
Konsultasi : 082137868186

Tidak ada komentar:

Posting Komentar